Selasa, 06 September 2011

Cerpen Buat Ayah

Aku mulai menyesap kembali rokokku yang terakhir. Aku hampir menghabiskan dua pak rokok malam ini. Sungguh nikmat ketika menyesapnya dan menghembuskan kembali ke udara dalam bentuk bulatan-bulatan kecil. Ya, aku suka sekali melepaskan segala kepenatan yang melanda hari-hariku yang membosankan dengan menyesap rokok. Pikiranku kembali melayang seperti hari-hari sebelumnya mengikuti hempasan rokok dan ambyar ketika bulatan kecil itu menjadi hilang.

Kupandangi anak-anakku satu-persatu yang sudah mulai tumbuh menjadi dewasa. Yang pertama sudah hampir menyelesaikan SMA-nya dan sebentar lagi akan melanjutkan entah kemana. Namun, dia sendiri bingung apalagi aku seorang yang sudah tua. Sebenarnya, ingin sekali aku bisa membantunya memilih pendidikan apa yang pas untuk menyambung hidupnya kelak. Tapi, apakah yang terbaik menurutku apakah yang terbaik buatnya kelak.